22/01/14

HARTA HARAM

18.16

Yang dimaksud dengan harta haram adalah setiap harta yang didapatkan dari jalan yang dilarang syariat[1]. Seperti hasil mencuri, menipu, memanipulasi dan akad yang tidak sah.

Faktor Penyebab Akad Menjadi Tidak Sah dan Hasilnya Merupakan Harta Haram.

Ada 3 faktor yang menyebabkan sebuah akad tidak sah sehingga hasilnya menjadi harta haram, yaitu: riba, gharar dan zhulm.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sebuah akad yang tidak mengandung unsur gharar, riba dan zhulm tidak mungkin diharamkan syari’at [2]”

Ibnu Utsaimin rahimahullah juga mengatakan,”Faktor penyebab muamalat diharamkan adalah riba, zhulm dan gharar” [3].

Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas pengertian faktor-faktor penyebab muamalat menjadi diharamkan.

1. Riba
Secara bahasa riba artinya bertambah, sedangkan menurut istilah riba adalah menambahkan beban kepada pihak yang berhutang, atau menambahkan takaran saat melakukan tukar-menukar 6 komoditi (yaitu emas, perak, gandum, sya’ir, kurma dan garam) dengan jenis yang sama, atau tukar-menukar emas dengan perak dan makanan dengan makanan dengan cara tidak tunai.

Riba terbagi menjadi
• Riba Dain : Riba yang objeknya adalah penambahan hutang
• Riba Ba’i : Riba yang objeknya adalah akad jual-beli.

2. Gharar
Secara bahasa gharar berarti resiko, tipuan, dan menjatuhkan diri atau harta ke jurang kebinasaan. Secara istilah gharar adalah jual-beli yang tidak jelas kesudahannya. Sebagian Ulama mendefinisikannya dengan jual-beli yang konsekuensinya antara ada dan tidak.

Jenis gharar yang diharamkam:
a. Nisbah (prosentase) gharar dalam akad itu besar.
Jika nisbah (prosentase) gharar yang ada dalam sebuah akad sangat besar maka akad ini diharamkan. Al-Baji berkata,”Gharar dalam jumlah besar, yaitu rasionya dalam akad terlalu besar sehingga orang mengatakan bahwa jual-beli ini adalah jual-beli gharar.”

b. Keberadaan gharar dalam akad itu mendasar.
Jika keberadaan gharar dalam akad merupakan pokok dari akad tersebut, maka akad ini menjadi haram. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, ”Gharar yang terdapat pada akad yang statusnya sebagai pengikut dibolehkan.... seperti: menjual kambing yang sedang menyusui (menjual susu dalam kantung susu hewan mengandung unsur gharar, akan tetapi dibolehkan karena statusnya hanyalah sebagai pengikut dalam transaksi), hewan ternak bunting (menjual janin di dalam perut induknya mengandung gharar, akan tetapi dibolehkan karena statusnya hanya sebagai pengikut dalam transaksi)..... dan tidak boleh bila dijual terpisah (seperti menjual janin hewan ternak saja yang masih dalam perut induknya)”

c. Akad yang mengandung gharar itu bukan termasuk akad yang dibutuhkan orang banyak.
Dibolehkan melakukan akad yang mengandung gharar jika akad tersebut dibutuhkan orang banyak, sedangkan jika sebaliknya maka akad menjadi haram. Imam Nawawi mengatakan, “Bila akad yang mengandung gharar sangat penting, bila dilarang akan sangat menyusahkan kehidupan manusia, maka akadnya dibolehkan”.

d. Gharar yang terjadi pada akad jual-beli.
Boleh melakukan akad yang mengandung gharar jika akad tersebut terjadi pada hibah/wasiat, sedangkan untuk akad jual-beli hukumnya dilarang.

3. Zhalim
Zhulm berasal dari bahasa Arab yang berarti menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dalam bahasa Indonesia biasa diterjemahkan dengan berbuat zhalim.

Menurut istilah zhalim berarti mengerjakan larangan serta meninggalkan perintah Allah. Dengan pengertian ini, maka setiap perbuatan yang melampaui ketentuan syariat adalah perbuatan zhalim yang diharamkan, baik dengan cara menambah atau mengurangi.

Baca juga pembahasan tentang cara menggunakan harta haram dan bagaimana cara bertaubat dari harta haram.

Footnote
[1]. Dr. Khalid Al Mushlih, at-Taubah minal Makasib al-Muharramah wa Ahkamuha fil Fiqh al Islami, Journal Kementrian keadilan, Arab Saudi, edisi 38, Rabiul akhir 1429 H, hlm. 13
[2]. I’lam al Muwaqqi’in, III/331.
[3]. Asy-Syarh Al-Mumti’ IX/5

Sumber: almanhaj.or.id

Written by

Media Islam Salafiyyah, Ahlussunnah wal Jama'ah - Situs Islami Berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah sesuai pemahaman sahabat dan generasi terbaik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Manhaj. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top